TUGAS KELOMPOK 1
Materi : -Tingkat Energi Pada Zat Padat
-Transport Sistem Pada Semikonduktor
Materi : -Tingkat Energi Pada Zat Padat
-Transport Sistem Pada Semikonduktor
Jurusan
Teknik Elektro :
1. Ernawati
1. Ernawati
2. M
Ahimsa Ilham
PENDAHULUAN
v
ZAT PADAT
Sifat
sifat zat padat bergantung pada:
q Jenis atom penyusunnya
q Struktur materialnya
¨ Berdasarkan
struktur atom dalam zat padat dikenal dua macam zat padat, yaitu kristal dan
amorf.
¨ Jenis
ikatan pada zat padat : ikatan ion, kovalen, logam, Van der Waals atau ikatan
Hidrogin
v
KRISTAL
adalah
zat padat yang susunan atom atom atau molekul memiliki keteraturan pada jarak
panjang dan berulang Perhatikan perbedaan susunan atom antara kristal dan amorf
Kristal Amorf
v KEKERASAN
ZAT PADAT
Mengapa
Intan dan Arang yang disusun oleh atom atom yang sama, yaitu atom karbon
memiliki kekerasan yang berbeda?
v
PERHATIKAN SUSUNAN KRISTAL INTAN DAN KARBON
Intan Karbon
Intan Karbon
Energi
Bandingkan
perbedaanya
·
Intan
Atom
atom karbon saling mengikat dengan kuat
dalam pola tertutup
*
Berwarna bening
*
Sangat keras
*
Merupakan batu perhiasan yang sangat
mahal
·
Carbon
Atomatomnya
hanya terikat kuat pada tiap lembaran,
sedangkan ikatan antar atom pada lembaran yang berdekatan relatif lebih lemah
· Berwarna
hitam
·
Tidak keras
·
Mudah di buat dan murah
v
IKATAN
PADA KRISTAL
JENIS IKATAN
|
ASAL IKATAN
|
SIPAT
|
Jenis Ikatan
|
Asal ikatan
|
Sifat
|
Kovalen
|
Patungan elektron
|
Sangat keras;titik lebur tinggi;larut dalam
sedikit cairan; transparan terhadap cahaya tampak
|
Ionik
|
Gaya tarik menarik elektrostatik antara ion
positif dan ioan negatif
|
Keras; titk lebur tinggi; mungkin larut dalam
cairan polar seperti air
|
Logam
|
Gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif logam dengan awan
elektron
|
Berkilauan,;menghantarkan kalor dan listrik dengan
baik
|
Van der Waals
|
Gaya Van der Waals akibat distribusi muatan yang
tidak simetris
|
Lunak; titik lebur dan titik didih rendah ;larut
dalam cairan kovalen
|
Hidrogin
|
Gaya tarik menarik elektrostatik kuat antara
hidrogin pada satu molekul dengan atom N, O atau F
|
Lebih kuat dari ikatan Van der Wals, titik lebur
dan titik adidih lebih tinggi dari ikatan Van der Wals
|
v
TRANSPORT
SISTEM PADA SEMI KONDUKTOR
Bagian
yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai muatan total positif, berasal dari
inti atom dan elektron bagian dalam yang terikat kuat. Titik hitam
menggambarkan elektron luar atau elektron valensi dari atom. Bayangkan suatu
logam dapat dibayangkan sebagai suatu ruang yang mengandung kisi-kisi ion
berat, yang periodik dalam tiga dimensi, yang saling mengikat dengan kuat dan
diantaranya diisi oleh kawanan elektron yang bergerak kian kemari.
Gambaran
gas elektron dari logam
v TEORI
GAS ELEKTRON DARI LOGAM
Elektron
terus menerus bergerak yang arahnya selalu berubah-ubah setelah mengalami
tumbukan dengan ion yang berat (yang hampir selalu diam). Jarak rata-rata antara
dua tumbukan disebut jarak bebas
rata-rata. Gerak elektron yang acak mengakibatkan pada suatu saat
elektron yang bergerak melalui suatu satuan luas dalam logam dalam dua arah
yang berlawanan rata-rata sama banyaknya. Oleh karena itu arus rata-ratanya
sama dengan nol.
Kecepatan
Hanyut V
-
Arahnya berlawanan dengan arah medan listrik.
-
Kecepatan dalam waktu t antara dua tumbukan adalah at, dimana a
= qe
/
m adalah percepatan.
-
Kecepatan V berbanding lurus dengan e.
-
m
(m kuadrat per detik) disebut mobilitas dari elektron.
v
ELEKTRON
& HOLE DALAM SEMIKONDUKTOR INTRINSIK
v Konduktivitas
berbanding lurus dengan konsentrasi n dari elektron bebas.
v Konduktor
yang baik n =
elektron/meter kubik
v Isolator n =
v Semikonduktor
harga n diantara konduktor dan isolator
Ikatan
Kovalen
ü Atom
Germanium mempunyai 32 elektron .
ü Setiap atom menyumbangkan 4 elektron.
ü Merupakan atom tentravalen.
ü Mempunyai muatan listrik + 4 dalam satuan
muatan listrik elektron.
ü Setiap elektron valensi dari germanium
dimiliki bersama dengan sebuah dari empat atom germanium yang bertetangga
dekat.
ü Mempunyai konduktivitas yang rendah
Ikatan
Elektron Elektron Valensi
Struktur kristal Ge dilukiskan secara
simbolik dalam dua dimensi
v
HOLE
ü Pada
temperatur sangat rendah kristal berperilaku sebagai isolator.
ü Pada
temperatur kamar, beberapa dari ikatan kovalen akan patah oleh energi panas
yang diberikan kepada kristal dan konduksi dimungkinkan.
ü Energi
Eg yang diperlukan untuk mematahkan ikatan kovalen :
ü Germanium
: 0.72 eV
ü Silikon
: 1.1 eV
ü Ikatan kovalen yang tidak lengkap disebut lubang.
Kristal
Germanium dengan satu ikatan kovalen yang patah
Dalam semikonduktor intrinsik
(murni) banyaknya lubang sama dengan banyaknya elektron bebas. Konsentrasi
(rapat) lubang p harus sama dengan konsentrasi (rapat) elektron n,
sehingga : disebut konsentrasi
atau rapat intrinsic
v
TAKMURNIAN
DONOR DAN AKSEPTOR
v Apabila
kita tambahkan pada silikon atau germanium murni (intrinsik) atom-atom yang
bervalensi tiga atau lima maka terbentuk semikonduktor yang takmurni, yang
ekstrinsik.
v Donor-donor
• Apabila
atom tak murnian mempunyai lima elektron valensi, maka atom takmurnian akan
menggeser beberapa atom germanium dari kisi-kisi kristal.
• Empat
dari lima elektron valensi akan mengisi ikatan kovalen dan yang kelima akan
terlepas dan dapat digunakan sebagai pembawa arus.
• Energi
yang diperlukan untuk melepas elektron adalah :
•
Ge = 0.1 eV
•
Si
= 0.05 eV
Contoh :
antimurnian (Sb), Fosfor dan Arsenikum
• Takmurnian ini memberikan kelebihan elektron
sebagai pembawa muatan negatif, dikenal sebagai donor atau tipe-n.
v Akseptor
Apabila suatu takmurnian trivalen ditambahkan pada semikonduktor
intrinsik hanya tiga ikatan kovalen yang
diisi.
Kekosongan yang terjada pada ikatan keempat
membentuk lubang. Takmurnian
serupa menyediakan pembawa positif oleh karen takmurnian tersebut menciptakan
lubang dan dapat menerima elektron, dikenal sebagai akseptor atau tipe-p.
Hukum Aksi-Massa
Penambahan takmurnian tipe-n, mengurangi
banyaknya lubang.
Penambahan takmurnian tipe-p, menurunkan
rapat elektron bebas.
Ø “Perkalian dari rapat muatan negatif yang bebas dan
muatan yang positif, merupakan suatu tetapan dan tidak bergantung pada
banyaknya donor dan akseptor”
Dalam semikonduktor tipe-n, elektron2 disebut pembawa
mayoritas sedangkan lubang adalah pembawa minoritas.
Dalam semikonduktro tipe-p, lubang merupakan pembawa
mayoritas dan elektron pembawa minoritas.
v
RAPAT
MUATAN DALAM SEMIKONDUKTOR
• Rapat
muatan positif = ND + p
• Rapat
muatan negatif = NA + n
• Pada
semikonduktor netral, besarnya muatan positif sama dengan besar muatan negatif
:
ND + p = NA + n
• Pada
semikonduktor tipe n, banyaknya elektron lebih besar dari banyaknya
lubang (n >> p) sehingga :
nn =
ND
• Rapat
Lubang dalam semikonduktor tipe-n
adalah :
ni 2
pn = ----------
ND
• Untuk
semikonduktor tipe-p adalah :
ni 2
np = ----------
NA
v SIFAT
ELEKTRIK
v Sifat Listrik dari Logam dan Semikonduktor :
• Logam :
•
Bersifat
unipolar, menghantar arus hanya dengan muatan-muatan (elektron-elektron) yang
menpunyai satu tanda saja.
• Semikonduktor :
•
Bersifat
bipolar, mengandung pembawa-pembawa arus dengan muatan yang berlawanan.
v
PENENTUAN
KONSENTRASI PEMBAWA
v Dari
teori tentang Hukum Aksi-Massa maka didapat :
“Bahwa
dengan memberi takmurnian pada semikonduktor intrinsik tidak hanya menaikkan
konduktivitas, tapi dapat juga digunakan utk menghasilkan semikonduktor dengna
pembawa listrik, sebagian terbedar lubang atau sebagian tebesar elektron “
v Dalam
semikonduktor tipe-n, elektron-elektron disebut pembawa
mayoritas dan lubang adalah pembawa minoritas.
v Dalam
semikonduktor tipe-p, lubang merupakan pembawa mayoritas
dan elektron pembawa minoritas.
v
PERSAMAAN
ALIRAN ARUS & PERSAMAAN POISSON
v Persamaan
Aliran arus :
v Persamaan
Poisson :
Î adalah permitivitas.